Jumat, 27 Juli 2018

Model Pembelajaran Snowball Throwing




Snowball Throwing


Langkah-langkah:
1.   Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
2.   Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
3.   Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
4.   Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok
5.   Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit
6.   Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian
7.   Evaluasi
8.   Penutup


Catatan:
Penggunaan kertas tidak harus putih,menyesuaikan ketersediaan dan selera siswa.
Kadangkala kertas dibentuk bola (kreatif dengan seni lipat kertas), untuk lebih memotivasi siswa.

Model Pembelajaran STAD


Student Teams Achievement – Divisions (STAD) 
(Kooperatif Tim Siswa Kelompok Prestasi)
Oleh: Slavin, 1995

Langkah-langkah:
1.   Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
2.   Guru menyajikan pelajaran
3.   Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat  menjelaskan pada  anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
4.   Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
5.   Memberi evaluasi
6.   Kesimpulan    

Model Pembelajaran Cooperative Script


Cooperative Script 
(Skrip Kooperatif)
Oleh: Danserau cs., 1985

Siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari.


Langkah-langkah:
1.   Guru membagi siswa untuk berpasangan
2.   Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
3.   Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang 
      berperan sebagai pendengar
4.   Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok 
      dalam ringkasannya.
      Sementara pendengar :
              * Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
              * Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi 
                 sebelumnya atau dengan materi lainnya
5.   Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta 
      lakukan seperti diatas.
6.   Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru
7.   Penutup    

Model Pembelajaran Numbered Heads Together



Numbered Heads Together
(Kepala Bernomor)
Oleh: Spencer Kagan, 1992


Langkah-langkah:
1.   Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
2.   Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
3.   Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat 
      mengerjakannya/mengetahui jawabannya
4.   Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan 
      hasil kerjasama mereka
5.   Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
6.   Kesimpulan   

Model Pembelajaran Make a Match









Make a Match 
(Mencari Pasangan)
Oleh: Lorna Curran, 1994

Make a match adalah salah satu model pembelajaran yang bisa kita pilih dalam mengajarkan mata pelajaran Geografi. Bisa dilaksanakan di dalam maupun di luar kelas.

Langkah-langkah:
1.   Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi   
      review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban
2.   Setiap siswa mendapat satu buah kartu
3.   Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
4.   Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal 
      jawaban)
5.   Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
6.   Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari 
      sebelumnya
7.   Demikian seterusnya
8.   Kesimpulan/penutup   



Catatan:
Pelaksanaan di lapangan menyesuaikan kondisi kelas (sekolah) dll, sehingga guru bisa menggunakan strategi yang tepat.

Beberapa strategi yang saya lakukan:
1. Disampaikan kepada siswa, sangat diperlukan sportifitas dalam pelaksanaan model pembelajaran.
2. Penyiapan kartu oleh siswa (peserta didik),untuk lebih melatih siswa "menanya dan mencari 
    jawabannya sekaligus".
3. Warna kartu soal dan jawaban berbeda atau diberi kode berbeda, untuk mempercepat proses 
    pencarian pasangan.
4. Siswa dibariskan dengan jumlah yang seimbang untuk soal dan jawaban, supaya lebih rapi dan 
    terarah.
5. Setelah siswa menemukan pasangan, kartu ditempel di tempat tertentu yang bisa dilihat jelas oleh 
    seluruh siswa, dengan tempat yang berurutan.
6. Masing-masing pasangan membaca kartunya secara bergantian, seluruh siswa menyimak dengan 
    baik.
7. Selain pemberian poin (reward) bagi yang lebih cepat, juga pemberian hukuman (yang mendidik) 

    bagi yang melewati batas waktu atau memilih pasangan yang salah.
8. Dilakukan tes/kuis terkait materi.




DOKUMENTASI:
Pelaksanaan di kelas XII MIPA-1
27 Juli 2018, jam ke 9-10

1. Pembuatan kartu soal-jawaban


2. Menerima kartu soal-jawaban

3. Mencari pasangan





4. Membaca secara bergantian
5. Pemberian sangsi
Di kelas ini, diberikan sangsi karena mereka salah memilih pasangan.




Berbagai kelebihan:
1. Siswa senang
2. Siswa konsentrasi
3. Dalam waktu singkat, bisa dikuasai banyak materi

Selamat mencoba...pasti seru dan menyenangkan


Selasa, 24 Juli 2018

MINI GARDEN








Ini sebagian dari karya saya yang berupa mini garden, lucu ya... 
Taman bunga dan hiasannya, yang dikemas dalam wadah kecil, makanya dikatakan mini. Sangat cocok untuk hiasan di dalam ruang tamu, kamar tidur, meja teras. Atau di beberapa tempat di kantor maupun hotel. Ayo, semangat untuk kreatif dan membuat lingkungan kita menjadi indah.

Selasa, 10 Juli 2018

PEMBIASAAN GURU


PEMBIASAAN GURU
SMA NEGERI 3 BOJONEGORO

Dasar Penyusunan :
Permendikbud nomor 23 tahun 2015
Pasal 1 ayat 2:
Penumbuhan Budi Pekerti yang selanjutnya disingkat PBP adalah kegiatan pembiasaan sikap dan perilaku positif di sekolah yang dimulai sejak dari hari pertama sekolah, masa orientasi peserta didik baru untuk jenjang sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan, sampai dengan kelulusan sekolah.
Pasal 1 ayat 4:
Pembiasaan adalah serangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa, guru, dan tenaga kependidikan yang bertujuan untuk menumbuhkan kebiasaan yang baik dan membentuk generasi berkarakter positif.

NO
KARAKTER
PEMBIASAAN
1
RELIGIUS:
  sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

1.    Melaksanakan kewajiban beribadah.
2.   Merayakan hari-hari besar keagamaan.
3.   Menyediakan fasilitas yang dapat digunakan untuk beribadah.
4.   Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran.
5.   Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melaksanakan ibadah.
2
JUJUR:
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

1.   Tranparan dalam melaksanakan penilaian.
2.  Memberikan respon positif adanya kantin kejujuran.
3.  Memberikan ruang untuk keterbukaan kepada siswa dalam memberikan saran dan pendapat.
4.  Mengharuskan siswa untuk senantiasa jujur dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, tugas dan berbagai penilaian ( harian, akhir semester dan akhir tahun).
3
TOLERANSI:
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
1.   Menghargai dan memberikan perlakuan dan pelayanan yang sama terhadap seluruh warga sekolah tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi, dll.
2.  Menjalin hubungan baik / harmonis dengan seluruh warga sekolah tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi, dll.
3.  Memberikan perlakuan yang sama terhadap stakeholder tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, dan status ekonomi.
4.  Memberikan pelayanan terhadap anak berkebutuhan khusus.
5.  Bekerja dalam kelompok yang berbeda.
4
DISIPLIN:
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada pelbagai ketentuan dan peraturan.

1.   Memiliki tata tertib guru.
2.  Hadir tepat waktu (di sekolah, kelas dan berbagai kegiatan sekolah).
3.  Membiasakan taat/patuh pada aturan ( tata tertib yang ada di sekolah)
4.  Memiliki catatan kehadiran siswa.
5.  Memberikan penghargaan kepada siswa yang disiplin.
6.  Menegakkan aturan dengan memberikan sanksi secara adil bagi siswa yang melanggar tata tertib.

5
KERJA KERAS:
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan  tugas dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.


1.     Menciptakan suasana kompetisi yang sehat.
2.    Menciptakan suasana belajar yang menantang dan memacu untuk bekerja keras.
3.    Menciptakan kondisi etos kerja, pantang menyerah, dan daya tahan belajar dan bekerja.
4.    Menciptakan suasana belajar yang memacu daya tahan kerja.
5.    Memiliki pajangan tentang slogan atau motto tentang giat bekerja dan belajar. 
6.    Senantiasa berusaha dan bekerja keras untuk berkreasi dan meraih prestasi.
7.    Senantiasa memacu dan membimbing siswa untuk berhasil meraih juara dalam berkompetisi.

6
KREATIF:
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

1.   Menciptakan situasi belajar yang bisa menumbuhkan daya pikir dan bertindak kreatif.
2.  Pemberian tugas yang menantang munculnya karya-karya baru.
3.    Senantiasa berkreasi dalam rangka menciptakan suasana yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran.
7
Mandiri:
Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas
1.     Menciptakan kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja secara mandiri.
2.    Membiasakan diri untuk senantiasa mengerjakan tugas secara mandiri ,tidak bergantung pada orang lain.
3.    Menumbuhkan rasa percaya diri bagi siswa, untuk dapat bisa mandiri dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran

8
Demokratis:
Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
1.     Menciptakan suasana sekolah/kelas yang menerima perbedaan.
2.    Melibatkan warga sekolah dalam setiap pengambilan keputusan.
3.    Mengambil keputusan kelas secara bersama melalui musyawarah dan mufakat.
4.    Pemilihan kepengurusan kelas dan OSIS secara terbuka.
5.    Seluruh produk kebijakan melalui musyawarah dan mufakat.
6.    Mengimplementasikan model-model pembelajaran yang dialogis dan interaktif.
A
9
Rasa Ingin Tahu:
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar
1.   Memanfaatkan media komunikasi atau informasi (media cetak atau media
elektronik) untuk berekspresi dalam kegiatan pembelajaran.
2.  Memanfaatkan segala fasilitas sekolah untuk bereksplorasi dalam pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.
3.  Menciptakan suasana kelas yang mengundang rasa ingin tahu.
4.  Membiasakan memberikan hadiah buku bagi diri sendiri atau pun bagi siswa.

10
Semangat Kebangsaan:
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempat- kan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

1.   Mengikuti upacara rutin sekolah.
2.  Melakukan upacara hari-hari besar nasional.
3.  Menyelenggarakan peringatan hari kepahlawanan nasional.
4.  Memiliki program melakukan kunjungan / lawatan ke tempat bersejarah (jelajah budaya).
5.  Mengikuti lomba pada hari besar nasional.
6.  Mengisi kemerdekaan dengan kegiatan positif dan memberikan manfaat bagi tanah air.
11
Cinta Tanah Air:
Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

1.   Menggunakan produk buatan dalam negeri.
2.  Menyediakan informasi (dari sumber cetak, elektronik) tentang kekayaan alam dan budaya Indonesia.
3.  Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
4.  Memajangkan foto presiden dan wakil presiden, bendera negara, lambang negara, peta Indonesia, gambar kehidupan masyarakat Indonesia.
B. 
12
Menghargai Prestasi:
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain.

1.  Memberikan penghargaan atas hasil prestasi siswa.
2.  Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi.
3.  Memberikan penghargaan atas hasil karya peserta didik.
4.  Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi.
5.  Menciptakan suasana pembelajaran untuk memotivasi peserta didik untuk berprestasi.
A. 
13
Bersahabat/ Komunikatif: Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

1.   Menciptakan dan memelihara suasana sekolah yang memudahkan terjadinya interaksi antarwarga sekolah.
2.  Berkomunikasi dengan bahasa yang santun.
3.  Saling menghargai, menghormati, menciptakan budaya cinta kasih dan rela berkorban.
4.  Pengaturan kelas yang memudahkan terjadinya interaksi peserta didik.
5.  Pembelajaran yang dialogis.
6.  Menjalin komunikasi aktif dengan siswa/ warga sekolah, misalnya mau mendengarkan dan berusaha memberikan solusi keluhan-keluhan/permasalahan peserta didik.

14
Cinta Damai:
Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya

1.   Menciptakan suasana sekolah dan bekerja yang nyaman, tenteram, dan harmonis.
2.  Membiasakan perilaku yang anti kekerasan.
3.  Berperilaku sabar dan memelihara rasa kasih sayang dengan warga sekolah.
4.  Menciptakan suasana kelas yang damai.

15
Gemar Membaca:
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca pelbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

1.   Melaksanakan program wajib baca, gerakan literasi.
2.  Membiasakan meluangkan waktu untuk berkunjung dan membaca di perpustakaan.
3.  Memiliki daftar buku koleksi yang dimiliki.
4.  Aktif menghasilkan karya tulis
5.  Saling tukar bacaan/ karya dengan guru lain.

16
Peduli Lingkungan:
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

1.  Membiasakan memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah. Turut aktif dalam kegiatan Jumat bersih.
2.  Menggunakan fasilitas keindahan dan kesehatan lingkungan dengan baik dan benar (tempat sampah dan tempat cuci air)
3.  Membiasakan hemat energi.
4.  Turut memperhatikan pemeliharaan biopori yang ada di area sekolah supaya berfungsi dengan baik. 
5.  Melakukan pembiasaan memisahkan jenis sampah organik dan anorganik.
6.  Memberikan penugasan pembuatan kompos dari sampah organik, daur ulang dll.
7.  Memasang stiker perintah mematikan lampu dan menutup kran air pada setiap ruangan apabila selesai digunakan.
A
17
Peduli Sosial:
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

1.  Memfasilitasi kegiatan bersifat sosial.
2.  Turut aktif dalam kegiatan aksi sosial.
3.  Berempati kepada seluruh warga sekolah dan masyarakat.
4.  Membangun kerukunan warga sekolah.

A.
18
Tanggung jawab:
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

1.   Membuat laporan setiap kegiatan yang dilakukan dalam bentuk lisan maupun tertulis.
2.  Melakukan yang diemban dengan penuh tanggung jawab ( sebagai guru maupun tugas tambahan ).
3.  Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah utamanya dalam lingkup terdekat.
4.  Menghindarkan kecurangan dalam pelaksanaan tugas.
5.  Berperan aktif dalam kegiatan sekolah.
6.  Memberikan saran / pendapat dalam penyelesaian masalah sesuai porsinya.